Awan terbelah yang muncul di Jogja beberapa waktu lalu membuat heboh masyarakat. Terlebih setelah ditayangkan oleh program Silet di RCTI membuat masyarakat semakin heboh. Ditambah lagi beberapa hari setelah itu, muncul gempa di Jogja. Sehingga Awan Ini mulai dikait-kaitkan dengan awan bencana.
Tapi benarkah ini awan bencana? ada yang berkata ya, adapula yang berkata tidak.
Tapi menurut saya, ini merupakan fenomena biasa yang tak perlu dirisaukan. BMKG pun menjelaskan bahwa hal ini merupakan hal yang wajar..
Tapi menurut saya, ini merupakan fenomena biasa yang tak perlu dirisaukan. BMKG pun menjelaskan bahwa hal ini merupakan hal yang wajar..
Oh ya, ngomong-ngomong penjelasan, saya punya penjelasan yang menurut saya cukup logis. jika anda kurang sepakat, itu hak anda.
Cahaya merambat dalam garis lurus. Bila cahaya terhalang sesuatu maka akan timbulah bayangan. Jika sumber cahayanya lemah, seperti matahari pada hari berawan, bayangan tidak kentara. Ditempat teduh tidak ada bayang-bayang, karena tempat teduh sudah merupakan bayangan sebuah benda yang menghalangi sinar matahari.
Apabila suatu benda bergerak mendekati cahaya, bayang-bayang benda tersebut membesar karena benda tersebut menghalangi cahaya menjadi lebih besar, maka bayang-bayang yang timbul pun akan menjadi makin besar. Dan apabila benda menjauhi cahaya, bayang-bayang benda itupun menjadi kecil karena benda tersebut hanya menjadi penghalang yang semakin kecil.
Hal ini bisa kita contohkan pada bayangan kita yang ada di tembok. jika kita mendekat, maka bayangan kita akan makin kecil. Dan jika kita menjauh, bayangan kita akan makin besar.
Seperti yang saya jelaskan di atas, maka awan terbelah yang terjadi di Jogja, dapat kita ilustrasikan sebagai berikut.
Menurut saya, Awan terbelah tersebut terbentuk karena dua hal, yaitu sumber cahaya, & penghalang. Mungkin Anda bingung, dalam kasus ini apa penghalangnya. Coba perhatikan Gambar dibawah.
Yak.. awan Kumulus merupakan penghalang sinar matahari sehingga menimbulkan efek seolah olah awan terbelah. Dan menurut saya, awan terbelah ini hanya akan terjadi ketika pagi atau sore hari, yaitu ketika matahari berada di ufuk. Sehingga bayangan yang ditimbulkan bisa memanjang. Sedangkan ketika siang hari, bayangan awan seperti inilah yang membuat kita merasa teduh.
Saya rasa, ada baiknya kita biasakan untuk berpikir realistis. Memang, kuasa Tuhan luarbiasa. tapi, bukankah Dia memberikan kita otak, agar kita bisa berpikir agar bisa lebih memahami kekuasaannya. dan satu lagi, jangan terlalu sering menakut-nakuti diri sendiri atau membuat panik diri sendiri.
Kalau awan terbelah seperti ini saja bisa membuat heboh, apa ceritanya, jika awan berbentuk selongsong seperti di bawah ini terjadi di Indonesia. Wallohhualam bissawb.